Ibu Kelik, salah seorang penjual pecel di daerah Prambanan Oleh Ade Yaning Crislyn Saraswati |
Memasuki bulan suci Ramadhan, ada satu jenis makanan khas yang selalu menjadi menu favorit untuk berbuka puasa oleh para umat muslim yang berada di kota Jogja, yaitu adalah pecel. Semenjak hari Sabtu sore tanggal 2 April 2022, sudah mulai banyak penjual yang menjajakan nasi pecel, menghiasi pinggir-pinggir jalan, pasar Ramadhan atau di sekitar pemukiman desa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pecel merupakan
salah satu makanan yang menjadi ciri khas dari Pulau Jawa, salah satunya
Yogyakarta. Pecel berisi campuran sayur-sayuran yang direbus, yang terdiri dari
kangkung, bayam, kacang panjang, tokolan (kecambah), dan kubis. Sayuran tadi
kemudian dibaluri dengan bumbu sambal kacang sebagai penambah cita rasa. Beberapa
bahan yang diperlukan untuk membuat sambal kacang yaitu ada kacang tanah,
bawang putih, cabai rawit dan cabai merah yang diuleg atau ditumbuk kemudian
ditambah garam, gula, dan penyedap rasa.
Hidangan pecel
yang sudah diracik, dibungkus menggunakan daun pisang untuk kemudian dibawa
pulang dan dimakan di rumah oleh pembelinya. Namun, sekarang lebih banyak
penjual yang menggunakan kertas minyak sebagai pengganti daun pisang. Pecel di
masing-masing daerah di Pulau Jawa memiliki pembeda dan keunikan tersendiri. Ada
yang menambahkan daun jeruk atau kencur pada sambal kacang. Untuk pecel khas
Jogja, biasanya dilengkapi dengan tempe atau tahu bacem.
Ibu Kelik,
seorang warga desa Kebondalem Lor, Prambanan yang setiap bulan puasa datang,
beliau selalu berjualan sayur pecel di depan rumahnya. Beliau mulai membuka
lapaknya setiap pukul 16.00 WIB. “Pecelnya sudah habis jam setengah lima tadi.
Karena baru awal-awal puasa, biasanya banyak yang beli. Kalau besok-besok
mungkin sudah gak seramai ini” ujar Ibu Kelik menanggapi tentang pecel
buatannya yang ludes hanya dalam kurun waktu 30 menit. Pecel rata-rata dijual
dengan harga mulai dari dua ribu rupiah per bungkusnya. Ibu Kelik juga
menjelaskan bahwa pembeli biasa memesan pecel seharga Rp 2.000,- sampai Rp
3.000,- untuk sekitar 2-4 bungkus, untuk dimakan bersama keluarga di rumah.
Tidak
mengherankan apabila pecel selalu menjadi pilihan utama oleh orang-orang untuk dijadikan
asupan pertama setelah berpuasa seharian. Pecel seringkali menjadi makanan yang
pertama kali habis daripada jenis makanan lainnya. Salah seorang warga asli
Prambanan, ibu Suyati (70) mengatakan, “karena pecel kan seger, jadi
orang-orang pada seneng. Biasanya orang males untuk masak sendiri, jadi banyak
yang lebih milih beli, sebungkus dua bungkus sudah cukup buat seperlunya yang
beli.” Hal ini dikarenakan varian sayur yang ada pada pecel memiliki kandungan gizi
yang dapat menyehatkan tubuh. Terutama setelah tidak diberi makan dan minum
selama 14 jam lamanya, tentunya tubuh akan kehilangan sejumlah nutrisi yang
dibutuhkan untuk menjaga metabolisme tubuh.
Sayuran Pecel |
Sayuran pada
pecel kaya akan kandungan gizi yang dapat menyehatkan badan, antara lain sayur
kangkung yang mengandung zat besi, dapat mengatasi gejala anemia. Vitamin A,
vitamin C, folat dan magnesium dalam sayur bayam dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Untuk meningkatkan stamina, kandungan zat besi pada kacang
panjang juga dapat membuat tubuh lebih bugar. Biji kecambah memiliki kandungan
serat yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan pencernaan. Selain itu, kubis
berfungsi untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat
menurunkan resiko penyakit jantung serta menjaga kesehatan jantung, dan masih
banyak lagi khasiat yang terdapat pada sayur mayur pecel.
0 comments