Pecel Makanan Khas Yogyakarta yang Banyak Digemari Masyarakat, Murah dan Menyehatkan

Oleh: Nur Afriliani Meliana

Yogyakarta - Selain gudeg, pecel juga ternyata tergolong dalam daftar makanan khas Yogyakarta. Bagi warga selain dari kota Yogyakarta mungkin hal ini terdengar sedikit asing, pasalnya kota Yogyakarta sudah terkenal dengan gudegnya yang melegenda. Namun siapa sangka bahwa pecel ternyata juga masuk kedalam daftar makanan khas Yogyakarta yang paling digemari masyarakat. Dalam bahasa Jawa, pecel diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'. Makanan ini populer terutama di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan yang berbahan dasar dari kumpulan-kumpulan sayur yang telah direbus ini umumnya disajikan dengan nasi dan aneka lauk pauk, seperti telur ceplok, tempe, sate telur puyuh, tahu bacem, hingga ayam goreng. Sementara itu, bumbu sambal kacang terbuat dari campuran cabai, kencur, kacang tanah, gula merah, garam dan terasi yang diulek. Namun, ada pula yang menambahkan daun bawang dan asam jawa ke dalam campuran air hangat untuk mencairkan sambal pecel.

Menurut sejarawan kuliner Wira Hardiyansyah, pecel pertama kali disebut dalam Kakawin Ramayana yang ditulis pada abad ke-9 era Mataram Kuno di bawah raja Rakai Watukura Dyah Balitung (898–930 M). Diceritakan, berbagai jenis makanan, termasuk pecel, dihidangkan kepada para rakyat yang telah membantu memenangkan perang. Selain itu, dalam Babad Tanah Jawi (sekitar abad ke-17), Ki Gede Pemanahan menyebut hidangan yang disajikan kepada tamunya, Sunan Kalijaga, sebagai sayuran rebus pecel. Sunan Kalijaga tidak mengenal masakan tersebut karena ia berasal dari Jawa Tengah bagian timur laut. Masakan Jawa yang paling populer setelah diperkenalkan ke daerah lain di Jawa adalah pecel. Bentuknya hampir mirip seperti lotek, hanya saja lotek biasanya disajikan dengan adonan goreng atau tahu dan menggunakan sayuran mentah dan matang.


Di tengah maraknya berbagai makanan kekinian, makanan/minuman tradisional tetap menjadi pilihan untuk makan kenyang. Apalagi di daerah wisata seperti Yogyakarta. Wisatawan internasional adalah pembeli utama dari kuliner tradisional ini. Kuliner ini termasuk makanan tradisional karena bahan-bahan yang digunakan berasal dari bahan alami, seperti kacang panjang, tauge, daun singkong/kangkung, mentimun, dan lain sebagainya. 

“Pecel ini khasiatnya banyak, salah satunya dapat menyegarkan badan” tutur penjual pecel

Oleh karena jogeaters tak perlu ragu untuk mencobanya, karena sudah terbukti khasiatnya dapat menyegarkan badan. Dan tentunya jogeaters tak perlu bingung jika ingin menikmati santapan yang satu ini, sebab di Yogyakarta sudah banyak sekali warung-warung yang menyediakan kuliner pecel ini. Ada puluhan warung nasi pecel yang beredar luas di Yogyakarta. Beberapa di antaranya bahkan sudah beroperasi sejak puluhan tahun yang lalu. 

“Kalau jaman dulu ada orang ider atau keliling kampung jualin pecel, tapi kalo sekarang biasanya dijual dari pagi di pasar atau warung” tutur penjual pecel


Menurut salah satu penjual pecel yang ada di Yogyakarta kini pecel sangat mudah dijumpai di manapun, tidak seperti jaman dulu yang hanya dijual keliling saja, yang menyebabkan para peminatnya harus rela menunggu jika ingin menyantapnya. Berbeda dengan jaman sekarang yang bisa ditemui dengan sangat mudah tanpa harus mencarinya. Selain itu harga yang ditawarkan juga terbilang sangat murah, mulai dari Rp. 9.000 – Rp. 20.000 sehingga tak heran jika masyarakat Yogyakarta dan juga wisatawan banyak yang menyukainya, terlebih banyak yang membelinya sebagai menu untuk sarapan. Untuk itu jogeaters harus mencicipi kuliner yang satu ini saat berkunjung ke Yogyakarta.


0 comments