Walang Goreng Handayani, Khas Gunung Kidul yang Unik, Renyah dan Halal

Oleh: Istiana

Yogyakarta - Hai Jogeaters! Ada salah satu oleh-oleh khas Jogja tepatnya dari Gunung Kidul yang tak kalah uniknya nih, yakni walang goreng. Apakah Jogeaters pernah mencoba Walang Goreng Handayani? Yap, walang dalam bahasa Jawa artinya belalang yang merupakan serangga herbivora yang memiliki sayap namun tak bisa menggunakannya untuk terbang. Belalang juga merupakan hama perusak tanaman tani, ia melahap pucuk padi muda hingga padi sulit tumbuh, ia pun bisa melompat dengan jauh dan ada yang bisa membedakan antara betina dan jantan dengan cara melihat ukurannya yang besar adalah betina sedangkan yang lebih kecil adalah jantan. Sedangkan handayani adalah ikon dari Gunung Kidul yang artinya memberi manfaat dalam bahasa Jawa juga. 

Menurut sang admin toko online yang menjual walang goreng ini mas Rachmad Setyawan, “belalang adalah salah satu hewan yang lazim dimakan oleh orang tua kita zaman dahulu”. Bahkan dilansir dari halal MUI, belalang merupakan jenis serangga yang tetap halal dikonsumsi meski sudah dalam keadaan mati atau menjadi bangkai, dan di dalam Al-Qur’an tidak ada secara khusus yang menyebutkan keharaman tentang belalang. Namun, didalam hadits terdapat penjelasan yakni ada dua bangkai dan dua darah yang dihalalkan yaitu ikan dan belalang serta hati dan limpa, hadits tersebut merupakan hadits riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Daru Quthni dan At-Tirmidzi.

Walang goreng sudah puluhan tahun dinikmati, namun menurut mas Rachmad, cemilan ini mulai menjamur di tahun 2016. Saat ini sudah banyak dijual dimana-mana, dari jalan masuk Hutan Bunder Wonosari sampai ke arah tempat wisata di Gunung Kidul hingga di toko oleh-oleh lainnya. penikmat dari walang goreng ini juga mayoritas masih di daerah Jabodetabek, Jawa Barat sampai Jawa Timur, sedangkan di luar pulau jawa masih sedikit karena menurutnya, terlalu besar ongkir jika jauh.

Dari segi rasa dan kandungan manfaatnya,  menurut mas Rachmad rasa dari belalang goreng ini seperti udang, itu berarti yang memiliki alergi terhadap udang bisa beralih ke belalang goreng nih Jogeaters! Belum lagi persoalan kandungan manfaatnya yang tinggi akan protein hingga 70 persen di samping nutrisi lainnya. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, belalang akan menjadi reaksi alergi nih Jogeaters, jadi harus tau batasan ya jangan sampai rakus hehe.

Setelah Jogeaters tau manfaatnya, apakah Jogeaters mau tau tentang cara pembuatannya? Resepnya gampang sekali. Belalang yang digunakan adalah belalang kayu yang banyak ditemui di pohon turi, ketela, jati dan pohon lainnya. “Biasanya dari Gunung Kidul sendiri dan bisa dari Pacitan, itu kalau pas musim, kalau nggak musim ya ambilnya dari Kulon Progo dan sekitarnya” tutur Mas Rachmad Setyawan. Waktu musiman belalang ini juga biasanya pada awal tahun seperti musim hujan, dapat diketahui musim hujan. Setelah mendapatkan bahan baku belalang, lalu belalang-belalang ini dibersihkan dari kotorannya serta sayap dan kaki berdurinya lalu dicuci, setelah itu dibumbui dan digoreng. Namun, Jogeaters tak perlu repot-repot untuk mencari belalang dan membuatnya sendiri, karena saat ini @belalanggoreng_gk sudah menyediakan delivery dari Gunung Kidul nih, cukup order di instagram, shopee dan tokopedia ya. Perlu kalian ketahui Jogeaters! Produk dari walang goreng handayani ini sudah pernah mereka kirimkan ke luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia dan bahkan di Malaysia sudah memiliki reseller aktif loh Jogeaters! 


0 comments