Oleh: Laela Fitriyatul Khoiriyah |
Yogyakarta - Hai jogeaters siapa disini yang nggak suka jajanan street food. Jajanan cepat saji dengan rasa yang gurih dan tentunya harganya terjangkau. Beragamanya jajanan yang disediakan di street food, menjadikan street food tidak pernah sepi pengunjung. Jika Jogeaters mengunjungi street food klebengan, maka jogeaters akan disajikan pemandangan pengunjung street food yang identik dengan perempuan dan jajaran makanan yang identik dengan rasa pedas.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian konsumen Ipsos, Indonesia termasuk ke 8 negara yang masyarakatnya lebih suka jajan atau membeli makanan ringan yang diolah daripada masak sendiri merdeka. Alasan mereka memilih lebih suka jajan adalah rasanya yang lezat, namun dibalik kelezatannya jogeaters juga harus waspada terhadap kandungan dari makanan tersebut. Terlebih Jogeaters yang sedang program diet.
Melansir dari Kompas.com bahwa tren diet semakin gencar dilakukan oleh remaja gen z demi citra tubuh yang ideal dan diet yang mereka lakukan cenderung melebih-lebihkan berat badan mereka sampai berdampak terhadap kesehatan mental (Oktavia, 2020). Dan pada saat Jogeat mewawancarai salah satu pengunjung street food yaitu Dian mengatakan “Ya sebenarnya agak gimana ya kalo terlalu keseringan jajan di street food. Agak takut gemuk juga sih tapi ya pengin jajan” Lalu gimana nih buat Jogeaters yang sedang diet, tapi pengen jajan di street food? Jogeaters tak perlu risau, karena Jogeat telah merangkum beberapa tips untuk diet yang menyenangkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Jogeaters:
80/20 persen
Buat sobat Jogeaters bisa banget nih menerapkan sistem 80/20 persen dari supermodel Miranda Kerr, yaitu kita bisa menjalankan diet dan hidup dengan 80 persen makanan sehat dan 20 persen makanan ringan seperti jajanan atau junk food di street food. Jajanan yang ada di street food tidak selamanya kurang sehat atau ideal dengan junk food, tapi kini street food menghadirkan beragam makanan dan minuman yang sehat seperti jus, es krim kekinian, aneka sea food dan makanan sehat lainnya.
Jajan berbahan dasar coklat
Setuju ya kalo jajanan berbahan dasar coklat jadi kesukaan seluruh umat manusia. Rasanya yang manis dan pas dipadukan dengan beberapa makanan dan minuman, coklat juga memiliki kalori yang cukup tinggi loh Jogeaters. Kalori yang terkandung di 1 biskuit coklat dan 1 batang coklat silverqueen berkisar 95-358 kalori (Wibowo, 2019). Jajanan berbahan dasar cocok dipilih oleh Jogeaters yang sedang diet, karena kandungan kalori yang cukup tinggi dapat memberikan rasa kenyang dan Jogeaters tidak akan kalap dengan jajanan di street food.
Kurangi Porsi
Bagi Jogeaters yang sedang diet, bukan berarti tidak bisa makan junk food atau jajanan kekinian di street food. Jogeaters tetap boleh makan junk food, namun dengan porsi yang lebih kecil. Belilah makanan atau minuman dengan porsi yang kecil agar program diet Jogeaters tetap berjalan lancar hatipun senang.
Makanan pendamping
Setelah Jogeaters membeli makanan dengan porsi kecil, maka langkah selanjutnya adalah siapkan makanan pendamping yang sehat, misal salad dan jus. Jogeaters bisa sandingkan jajanan street food, misal burger atau dimsum dengan salad dressing yang rendah kalori dan jus lemon tanpa susu kental manis dan sedikit gula.
Program diet yang Jogeaters lakukan tentunya harus diet yang normal dan tidak membebani diri sendiri apalagi stress karena dietnya yang belum berhasil. Untuk itu Jogeaters harus hindari stress yang berlebih dan tetap enjoy dietnya. Sesekali Jogeaters boleh mengkonsumsi jajanan street food, tapi harus memperhatikan keempat poin di atas, agar diet yang dijalankan Jogeaters berhasil dan hatipun senang.
0 comments