Oleh: Fatimatuz Zahra |
Jika ingin menikmati berbagai makanan khas Jawa di satu tempat sekaligus, langsung saja datang ke House of Raminten. Sekarang. restoran yang buka sejak Desember 2008 ini sudah membuka dua cabang di Jogja, yakni di Jalan FM Noto No 7, Kotabaru dan Jalan Kaliurang KM 5,5. Beberapa menu makanan yang ditawarkan adalah nasi kucing, sate lilit, wedang serai, dan tahu bola.Tak hanya makanannya yang ala Jawa, arsitektur restorannya juga. Saat menyantap makanan, kamu akan ditemani oleh lantunan musik dang ending gending Jawa. Para pelayannya bahkan mengenakan seragam bertema Jawa, seperti kemben atau blangkon. Merupakan pengalaman yang unik jika kamu makan di wisata kuliner legendaris Jogja yang buka 24 jam setiap harinya ini.
Siapa yang tidak mengenal The House of Raminten Yogyakarta? Masyarakat Lokal di Jogja sudah pasti tau, The House Of Raminten sudah dikenal oleh para pecinta kuliner baik domestic jogja ataupun luar jogja. Rumah Makan ini terletak di Jalan FM Noto nomor 7, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. House of Raminten sendiri dibuka sudah cukup lama, yaitu Desember 2008 oleh Hamzah Sulaeman. Hamzah Sulaeman adalah salah satu penerus dari grup Mirota yang terkenal itu. Sedangkan nama Raminten sendiri konon berasal dari nama panggung Hamzah saat bermain di serial Jogja TV. Desain rumah makan The House of Raminten menyerupai rumah pada umumnya. Bagian teras digunakan sebagai tempat menerima tamu yang dilengkapi dengan resepsionis, televisi, kereta kencana, dan sepeda kuno untuk latar belakang berfoto. Area makan terdapat di tiga lantai, berupa meja makan berkursi atau lesehan, serta pendopo di tengah-tengah ruangan di lantai satu. Kini pendopo beralih fungsi sebagai area makan tambahan. Di belakang pendopo terdapat kamar mandi yang dilengkapi bathup, tetapi toilet yang dapat digunakan berada di samping kandang kuda, di ruangan paling belakang.
House of Raminten ini adalah sebuah rumah makan dengan konsep unik, menyusun konsep sebuah rumah jawa dimana pertama kita masuk dihadapkan pada sebuah ruang tamu tempat kita memesan meja. Kalo ke sini usahakan datang lebih awal, misal sekitar pukul 17.30 WIB atau 18.00 WIB dimana belum saatnya jam makan malam, karena kalau tidak bisa-bisa kita masuk waiting list. Kreatifnya, di ruang tamu ini disediakan kursi yang cukup banyak seperti kursi ruang tunggu bank atau terminal. Untuk membuang rasa bosan saat terkena waiting list kita bisa melihat televisi yang disediakan di sana atau berfoto di pojok selfie yang memang disediakan. Beberapa fasilitas selfie yang ada yaitu kereta kencana dengan patung pak kusir yang bersila di bawah kereta, sepeda kuno, beberapa tulisan unik yang digantung di dinding dan maskot dari House of Raminten yaitu panggung dengan patung Raminten sebesar orang dewasa.
Salah satu keunikan lainnya adalah pramusajinya, dimana saat pesan kamu harus pesan pada pramusaji yang wanita dan nanti saat pengiriman makanan baru pramusaji pria yang mengantar. Para pramusajinya pun memakai pakaian khas jawa. Hal ini tentu menjadi daya Tarik sendiri bagi para wisatawan yang datang untuk menikmati makanan Khas Tradisional di The House Of Raminten. Dengan Rumah makan sebesar ini, harga makanannya terbilang cukup murah. Terutama untuk kalangan Mahasiswa, jadi tidak heran sampai Waiting list berpuluh-puluh orang. Makanan & minuman pun beragam dan enak. Disini saya duduk di lantai 2 dengan tempat duduk yang lesehan ,karena mau merasakan khas adat jawa. Lalu saya pertama-tama memesan minuman hangat yaitu susu jahe, karena disana turun hujan dan saya pun dibuat kaget dengan bentuk gelas yang sungguh kreatif yang baru pertama kali saya lihat.
Interior The House of Raminten |
Tempat ini memang cocok untuk menjadi salah satu rumah makan yang patut dikunjungi apabila tengah berlibur di Yogyakarta. Tidak sulit menemukan rumah makan yang terletak di Jalan FM Noto Kotabaru, Yogyakarta, The House of Raminten ini buka selama 24 jam. Namun, apabila kita dan keluarga mampir ke sini pada hari libur atau akhir pekan, siap-siap untuk berada di waiting list karena The House of Raminten akan ramai dikunjungi. Meski sudah populer, Hamzah H.S. tak berniat untuk membuka cabang di kota-kota lain. Padahal, banyak pengunjung yang ingin The House of Raminten ini buka di kota lain. Bagi pemilik rumah makan ini, The House of Raminten didirikan untuk menarik para wisatawan untuk pergi ke Yogyakarta. Ia ingin meningkatkan pariwisatanya, terutama di bidang kuliner tersebut
0 comments