Oleh: Laela Fitriyatul Khoiriyah |
Yogyakarta - Hallo Jogeaters pecinta jajanan street food, jajanan yang tak pernah salah rasanya dan selalu memikat hati Jogeaters. Salah satu jajanan street food yang tak pernah sepi adalah telur gulung. Telur gulung merupakan jajanan jaman dulu yang kini viral lagi dan banyak digandrungi oleh berbagai kalangan. Jajanan sederhana yang hanya terbuat dari campuran telur, air dan bumbu kaldu tak pernah gagal memikat hati para Jogeaters. Jajanan telur gulung juga mudah ditemukan diberbagai tempat, tidak hanya di street food, telur gulung biasa mangkal di sekolahan baik SD, SMP maupun SMA karena pecinta telur gulung yang tak mengenal gender dan usia.
Telur gulung memang lezat tapi Jogeaters tak boleh makan telur gulung secara berlebihan karena dapat berakibat fatal pada kesehatan. Telur merupakan sumber daya protein hewani yang baik bagi tubuh dan harganya jauh lebih ramah dibanding protein hewan lainnya, seperti daging dan ikan. Mengkonsumsi telur hanya disarankan sejumlah 1-2 butir per hari saja dan cara pengolahannya harus benar. pengolahan telur yang tidak benar dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri salmonella.
Jogeaters harus tetap memperhatikan kebersihan dalam pembuatan telur gulung, baik oleh penjual telur gulung atau membuat sendiri. Pasalnya jika kita lihat di pedagang telur gulung, telur gulung digoreng dalam jumlah minyak yang banyak dan digunakan untuk beberapa kali menggoreng. Jadi, jika Jogeaters lagi pengen makan telur gulung dan takut telur gulung yang nggak sehat, bisa banget nih jogeaters buat sendiri di rumah atau di kos.
Meski kelihatan mudah dalam pembuatannya tapi ternyata membuat telur gulung sendiri itu tidak semudah ketika melihat pedagang telur gulung beraksi. Ada beberapa trik atau rahasia telur gulung ala pedagang street food yang Jogeat telah rangkum:
Adonan dikocok
Telur gulung merupakan jajanan yang berbahan dasar telur dan air yang dikocok dengan beberapa bumbu sebagai penyedap. Pastikan adonan telur, air dan bumbu tercampur rata dan rahasia pertama agar telur gulung tidak gagal adalah telur dan air dikocok yang cukup lama sampai berbusa banyak. Untuk membuat adonan sampai berbusa, Jogeaters harus mengocok sekitar 5-10 menit dan jika menggunakan mixer, Jogetaers cukup mengocok kurang lebih 4-7 menit. Lamanya waktu mengocok akan berpengaruh terhadap tekstur adonan dan keberhasilan dalam membuat telur gulung.
Minyak panas
Rahasia kedua adalah keadaan minyak goreng dan besarnya api. “Telur gulung memang kelihatannya simpel mba, tapi kalo kurang panas terus apinya kegedean juga bisa gagal mba, ini ni panas banget mba asapnya, sampe keringetan saya tapi kalo ngga panas ngga bisa mba”. Jadi dalam pembuatan telur gulung, jogeater harus memastikan bahwa api yang digunakan tidak terlalu besar dan minyak telah panas tapi tidak terlalu panas. Keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap kesuksesan dalam pembuatan telur gulung. Minyak yang digunakan dalam pembuatan telur gulung juga harus banyak agar memudahkan dan menciptakan efek kremesan pada telur gulung.
Kedua rahasia di atas jika Jogeaters terapkan tentu dapat dipastikan telur gulung yang Jogeaters buat anti gagal ala pedagang street food. Rahasia di atas cocok dipraktekkan ketika Jogetaers malas pergi ke street food atau susah cari pedagang telur gulung tapi hati sudah berkeinginan makan telur gulung. Jogeaters juga bisa mengkombinasikan isian telur gulung sesuai selera Jogeaters, seperti menambahkan bihun, mie atau sayuran jika Jogeaters sedang melakukan diet.
0 comments